UMBandung
Islampedia

Ini Modal dan Srategi Dakwah di Kalangan Anak Muda Kata Habib Husein Ja’far

×

Ini Modal dan Srategi Dakwah di Kalangan Anak Muda Kata Habib Husein Ja’far

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM — Habib Husein Ja’far Al Hadar mengatakan bahwa dalam menghadapi subjek dakwah atau mad’u milenial dan gen Z, Muhammadiyah punya dua gerakan utama yang inline dengan dunia anak muda dan seharusnya menarik bagi mereka.

Influencer muda Indonesia ini mengutarakan bahwa gerakan pendidikan dan kesehatan Muhammadiyah merupakan gerakan yang menarik bagi milenial dan gen Z. Menurut habib muda nan gaul ini, semangat volunteer adalah kata kunci untuk melibatkan milenial dan gen Z.

Melimpahnya jumlah sekolah dan rumah sakit milik Muhammadiyah menjadi gerakan pertama Muhammadiyah yang potensial menarik milenial dan gen Z untuk bergabung dalam gerakan dakwah Muhammadiyah.

Baca Juga:  Peneguhan Ideologi, Abdul Mu'ti: Muhammadiyah Lekat dengan Paradigma Tajdid

Gerakan penanggulangan bencana dan kesehatan juga menjadi isu yang inline dengan anak muda.

“Termasuk membangun pendidikan berbasis digital, menghadirkan konten, mengakselerasikan pendidikan,” ungkap Habib Ja’far saat berkunjung ke Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, belum lama ini.

Gerakan kedua adalah filantropi yang diperankan Muhammadiyah melalui LazisMu merupakan daya tarik bagi milenial dan gen Z.

Saat ini, kata Habib Ja’far, anak muda sedang tinggi-tingginya dalam berfilantropi. Bahkan menurutnya anak muda bisa menjadi mesin utama penggerak filantropi di Muhammadiyah.

Baca Juga:  Wakil Dekan FAI UM Bandung Kupas Tema Purifikasi dan Modernisasi Muhammadiyah di Acara GSM

“Ini bisa menjadi modal utama. Itu kan dua hal yang kemuhammadiyahan dan sangat kemudaan, kemudian bagaimana mengawinkan itu menjadi kekuatan yang besar,” ucapnya.

Menyoroti anak muda kekinian di tengah terpaan ideologi-ideologi, menurutnya, anak muda muslim terlebih milenial dan gen Z agar tidak menjadi generasi yang ‘kaku’ harus mengembangkan pengetahuan Islam dan umum.

Dua wawasan ini tidak boleh dipisahkan karena keduanya harus diseimbangkan dalam diri anak muda muslim.

“Anak muda muslim harus dibekali pemahaman keislaman yang utuh agar tidak mudah menyalahkan orang lain dan tidak fanatik terhadap pemahaman keislamannya, dan yang juga harus dikembangkan adalah wawasan umum,” tuturnya.

Baca Juga:  Haedar Nashir Jelaskan 10 Kepribadian Muhammadiyah

Menurutnya, wawasan umum global yang dimiliki anak-anak muda Muhammadiyah diharapkan bisa mengikis batas dengan kelompok lain, baik yang berbeda pandangan, sampai yang berbeda agama.

Melalui penguasaan wawasan umum, anak-anak muda Muhammadiyah bisa mengembangkan dakwahnya, bukan hanya di kalangan internal tapi juga eksternal.***

___________________________

Sumber: muhammadiyah.or.id

Editor: Feri A

PMB Uhamka