BANDUNGMU.COM – Berbeda dengan anak pada umumnya, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memerlukan pendidikan dan perlakuan yang khusus didesain untuk mereka.
Melihat akan hal itu, tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merekomendasikan teknik shaping (pengondisian) untuk terapi pada ABK.
Adapun gagasan ini dituangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) yang telah lolos tahap pendanaan di Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) pada Mei lalu.
Nur Elizah Feby Aldiandari, selaku ketua tim, menjelaskan bahwa teknik shaping ini adalah sebuah terapi yang memang khusus diberikan bagi anak berkebutuhan khusus. Teknik ini memiliki tujuan untuk mengurangi perilaku agresi dari peserta didik.
“Teknik ini adalah sebuah intervensi pada perilaku agar mereka dapat mereduksi perilaku agresi yang biasa muncul,” jelasnya melanjutkan, dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Kamis (23/09/2021).
Adapun cara teknik shaping ini yaitu dengan melakukan penguatan perilaku berulang kepada anak berkebutuhan khusus sehingga mampu melatih fokus mereka dalam menekan perilaku agresi. Dalam satu kali pertemuan, durasi yang dilakukan untuk terapi ini ialah selama dua jam.
Elizah, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa ia dan teman se-tim telah melakukan riset sejak Juni lalu. Adapun riset tersebut dilangsungkan di salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) di daerah Joyogrand, Kota Malang. Meskipun sempat terkendala PPKM, ia dan tim tetap bisa melakukan pendampingan secara online melalui orang tua secara langsung.
“Selama masa riset, sering kali kami terkendala PPKM yang membuat kami tidak bisa memberikan teknik shaping secara langsung. Namun, kami senantiasa berinisiatif melakukan pendampingan secara online melalui orang tua karena dari pihak SLB tidak menerima penelitian secara online,” imbuhnya.
PKM dengan judul “Teknik Shaping Media Alat Musik Perkusi untuk Melatih Fokus Autisme Upaya Mengurangi Perilaku Agresi” ini tidak dikerjakan sendiri oleh Nur Elizah Feby Aldiandari. Ia ditemani Regita Meidi Septias dan Nabila Marshintawati serta dibimbing oleh Ahmad Sulaiman.
Mereka menjelaskan bahwa tujuan akhir dari PKM ini ialah bisa melakukan proses submit jurnal sehingga bisa menjadi rujukan untuk kemanfaatan bersama. Selain itu juga dapat terdaftar pada Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).
Mahasiswa Kelahiran Gresik ini berharap ide dari riset penelitian ini bisa menjadi pilihan teknik terapi bagi anak berkebutuhan khusus yang bisa di terapkan para orang tua.
Menurutnya, ia dan tim tidak akan berhenti pada tahap ini saja. Mereka akan berusaha menelurkan ide-ide baru lainnya.
“Kami akan terus-menerus meneliti dan menghasilkan penelitian yang bisa menjadi alternatif serta bermanfaat bagi berbagai pihak,” pungkasnya melanjutkan. (Muhammadiyah.or.id).