PMB Uhamka
Traveliana

Nama-Nama Sungai di Kota Bandung: 1. Sungai Cikapundung

×

Nama-Nama Sungai di Kota Bandung: 1. Sungai Cikapundung

Sebarkan artikel ini
Sungai CIkapundung

BANDUNGMU.COM — Cikapundung adalah sungai sepanjang sekitar 28 kilometer di Provinsi Jawa Barat yang membelah Kota Bandung. Sungai ini berhulu di sekitar Gunung Bukit Tunggul atau umumnya dari kawasan Lembang di utara Kota Bandung mengalir menuju selatan bermuara ke Sungai Citarum.

Nama Cikapundung berasal dari bahasa Sunda yang berarti sungai (ci dari cai: air) dan nama sejenis buah-buahan, kapundung atau kepundung. Nama buah inilah yang menjadi pusat pemberian nama sungai menjadi Cikapundung. Artinya air yang banyak buah “kapundung”.

Daerah aliran sungai (DAS) Cikapundung merupakan sub-DAS dari DAS Citarum seluas sekitar 434,43 km2 meliputi Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Sungai ini berhulu di sekitar Gunung Bukit Tunggul dan Gunung Pangparang di Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung dan mengalir ke barat.

Baca Juga:  Tips dan Cara Membuat Colenak Enak di Rumah

Di wilayah Lembang atau di Curug Omas, sungai ini bertemu dengan Sungai Cigulung yang behulu di Gunung Tangkuban Parahu. Aliran air kemudian berbelok mengalir ke selatan melewati Kota Bandung dan bermuara ke Sungai Citarum. Anak sungainya meliputi: Cipanjalu, Cigulung, Ciumbuleuit, Cipaganti, Cipalasari, dan Cikapundungkolot.

Sungai ini dimanfaatkan sebagai drainase di Kota Bandung dan objek wisata. Terdapat sejumlah objek wisata di sepanjang aliran sungai ini seperti air terjun Curug Omas, Curug Dago, Kebun Raya, Kebun Binatang, Taman, dll.

Baca Juga:  Inilah 4 Tempat Wisata Edukatif di Bandung Barat yang Wajib Dikunjungi

Selain itu juga sebagai penyedia air baku terutama di bagian hulu. Terdapat tiga instalasi penyedia air baku yang menuplai air minum di Kota Bandung hingga 3.700 liter/detik.

Sejumlah air terjun yang ada dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air sejak Pemerintah Belanda pada tahun 1923. Ada dua pembangkit yaitu di Bengkok (3 x 1050 KW) dan Dago (1x 700 KW).

Sepanjang aliran sungai Cikapundung terutama di bagian hilir meliputi Kota Bandung penuh dengan pemukiman, perdagangan, dan lain-lain yang memanfaatkan fungsi dari sungai tersebut.

Baca Juga:  Badak Putih, Penunggu Setia Balai Kota Bandung

Terdapat ribuan rumah penduduk di aliran sungai yang membuang limbah mencapai 2,5 juta liter setiap harinya, yang sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga. Banyaknya sampah di sungai ini kerap membuat air meluap ke pemukiman penduduk dan merendam ratusan rumah atau banjir.

Sumber: wikipedia.org

PMB Uhamka