UMBandung
Polhukam

Tuduhan Din Syamsuddin Radikal, Ketua Umum MUI: Sungguh Terlalu!

×

Tuduhan Din Syamsuddin Radikal, Ketua Umum MUI: Sungguh Terlalu!

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM – Sebelumnya, ramai diberitak media bahwa Gerakan Anti Radikalisme ITb (GAR ITB) melaporkan dugaan pelanggaran kode etik dan kode perilaku Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) karena dinlai radikal.

Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar unjuk bicara. Dia mengatakan, bahwa tuduhan terhadap Din Syamsuddin yang disebut tokoh radikal sudah sangat keterlaluan.

“Itu tuduhan sangat keterlaluan, Pak Din tipe orang yang sangat rendah hati,” kata KH Miftachul Akhyar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (15/2/2021) malam.

Baca Juga:  Tingkatkan Ketahanan Pangan, Pemerintah Gagas Program Unggulan "Food Estate"

Tak Ada Bukti

Dia menyampaikan hal itu saat ditanya wartawan di sela acara Pengukuhan Pengurus MUI Provinsi Jawa Timur 2020-2025. Menurutnya, jika belum ada klarifikasi dan tanda-tanda mengarah ke radikal sebaiknya tidak sepatutnya menuduh begitu. Para ulama dan kiai, sangat memahami bahwa itu pasti keterlaluan.

“Apalagi tidak ada bukti yang menguatkan,” ujarnya.

Sosok Rendah Hati

Kiai karismatik asal Surabaya ini justru melihat sosok Din Syamsuddin adalah tokoh yang sangat rendah hati dan tawadhu. Tutur katanya juga sangat sopan.

Baca Juga:  2 Kapal Malaysia Ditangkap, Susi Pujiastuti: Percuma Kalau Kapalnya Tidak Ditenggelamkan!

“Para kiai dan ulama masih khusnudzan (berprasangka baik) kepada Din Syamsuddin, dia tokoh yang sangat rendah hati. Kelompok-kelompok radikal, kelompok-kelompok yang ingin mengganti falsafah, jadi kita khusnudzan, masih belum ke sana. Dia itu punya tawadhu. Sikap rendah hati, itu yang saya tahu,” ujarnya.

Kritik Keseimbangan

KH Miftachul Akhyar mengakui Din Syamsuddin memang kerap melaontarkan kritik tajam ke pemerintah. Namun menurunya kritik itu masih sangat wajar dan berada batas batas yang ada. Kritik yang disampaikan Din Syamsuddin untuk keseimbangan.

Baca Juga:  UM Bandung Siap Gelar Wisuda, Tokoh Ini Akan Sampaikan Orasi Ilmiah

“Jangan ada yang tidak mengkritik, harus ada untuk keseimbangan. Jadi kehidupan akan normal manakala ada sebuah apresiasi ada kritik. Itu harus seimbang,” pungkasnya.

Sumber: PWMU.CO

PMB UM Bandung