BANDUNGMU.COM, Bandung – Desa memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan guna menyejahterakan masyarakatnya. Namun, pembangunan desa sering kali mengalami hambatan. Contohnya di Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang perlu perhatian lebih dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
Melihat permasalahan tersebut, Wakaf Salman dan tim kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) berkolaborasi serta bergerak cepat dengan menghadirkan program 1000 desa di kawasan terpencil itu. Program ini menyasar desa yang membutuhkan peningkatan kualitas dalam berbagai bidang.
Berlokasi di Kompleks Pendidikan Khairina, Kampung Tugu Bongkor Lebak, Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung, yang menjadi sasaran penerima program sanitasi dan urban farming, program pemberdayaan tersebut tercapai setelah penggalangan dana mengumpulkan total seratus juta rupiah.
Dana tersebut kemudian disalurkan dalam bentuk mesin filtrasi air, hidroponik, akuaponik, dan berbagai perbaikan fasilitas pendidikan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.
”Kami akan terus bertanggung jawab terhadap pemberdayaan kompleks terpadu Khairina Cimenyan. Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat di Kompleks Khairina. Semoga pahala yang sudah diberikan oleh para wakif kepada kompleks terpadu ini tetap mengalir sampai akhirat,” ucap Direktur Utama Wakaf Salman sekaligus perwakilan mahasiswa UM Bandung M. Khirzan Nazar Noe’man, Sabtu 20 Maret 2021.
Menurut Khirzan, mesin filtrasi air reverse osmosis (RO) dihadirkan untuk memberikan akses air bersih sehingga kualitas sanitasi di sana menjadi lebih baik. Sementara itu, hidroponik dan akuaponik, lanjut Khirzan, dapat digunakan siswa atau masyarakat desa untuk bercocok tanam di area terbuka yang tersedia.
”Harapannya, hidroponik dan akuaponik dapat menghasilkan produk sayur dan buah yang berkualitas untuk diperjualbelikan. Lalu, hasilnya bisa dinikmati kembali oleh masyarakat,” kata Khirzan.
Khirzan melanjutkan, dirinya dan tim juga melakukan renovasi masjid, membuat tempat wudu yang nyaman, dan pemasangan internet di masjid. Nantinya, menurut Khirzan, anak-anak sekolah bisa menggunakan fasilitas internet tersebut guna menunjang kelancaran belajar online yang saat ini dilakukan.
Dengan adanya acara pemberdayaan desa hasil kolaborasi Wakaf Salman dan tim KKN UMBandung, menurut Khirzan, masyarakat dapat secara bertahap menyelesaikan permasalahan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Acara yang diselenggarakan dengan protokol kesehatan Covid-19 ini, turut dihadiri Wakil Bupati Kabupaten Bandung terpilih Sahrul Gunawan, Direktur Eksekutif YPM Salman Eri Marawijaya, Wakil Rektor III UM Bandung Hendar Riyadi, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UM Bandung Nanang Rizali, dan beberapa pejabat serta dosen UM Bandung lainnya.
Wakil Bupati Kabupaten Bandung Sahrul Gunawan mengaku, pemerintahannya mengapresiasi kegiatan ini. Sahrul akan terus mendorong pemberdayaan ini agar bisa merata di seluruh Kabupaten Bandung.
”Tentu kegiatan pemberdyaan ini akan menjadi percontohan yang baik,” kata Sahrul.
Sementara itu, Bunda Dewi dan Ayah Farid sebagai Pengelola Kawasan Terpadu Kompleks Khairina merasa senang dengan adanya kegiatan yang diinisiasi Wakaf Salman dan tim KKN UM Bandung ini.
”Masyarakat di sini masih membiasakan (diri), masih harus belajar. Fasilitas sekolah, hidroponik, akuaponik, filtrasi air, dan wifi yang diberikan tim KKN UM Bandung dan Wakaf Salman sangat membantu. Kami bersyukur dan juga berharap agar tetap terjalin hubungan silaturahmi ini,” ungkap mereka.
Dalam kesempatan kali ini juga, Khirzan mengajak semua masyarakat untuk turut serta berdonasi dalam program 1.000 desa ini. Salah satunya dengan cara Follow for donate.
”Cukup dengan follow akun instagram @wakafsalman.itb, sudah terhitung berdonasi sebesar 5 ribu rupiah,” pungkas Khirzan.***