BANDUNGMU.COM, Bandung—Bagi bobotoh, nama Djadjang Nurdjaman atau Djanur adalah simbol kejayaan yang tak terlupakan. Sosok pelatih asal Majalengka, Jawa Barat, ini berhasil mengukir sejarah emas bagi Persib Bandung, terutama dengan keberhasilannya membawa Maung Bandung menjadi juara Liga Super Indonesia (LSI) musim 2014.
Momen bersejarah itu masih segar di ingatan. Di babak final, Persib menaklukkan Persipura Jayapura melalui drama adu penalti, mengakhiri penantian panjang selama 19 tahun untuk kembali meraih gelar juara liga. Tangan dingin Djanur menjadi kunci kesuksesan Persib dalam kompetisi yang penuh tekanan itu.
Dari Pemain Hingga Pelatih
Kesuksesan Djanur bersama Persib tidak hanya terbatas sebagai pelatih kepala. Jauh sebelumnya, ia sudah memberikan kontribusi besar untuk klub ini. Sebagai pemain, Djanur membawa Persib menjuarai kompetisi Divisi Utama Perserikatan pada 1986 dan 1989/1990.
Karier gemilangnya berlanjut ketika ia menjabat sebagai asisten pelatih. Bersama Indra Thohir, ia kembali mengantarkan Persib menjuarai Perserikatan 1993/1994 dan Liga Indonesia I 1994/1995. Pengalaman tersebut menjadi bekal penting dalam membangun karier Djanur sebagai pelatih.
Pada musim 2012, Djanur kembali ke Persib sebagai pelatih kepala. Meski baru pertama kali memegang kendali penuh, ia sukses membawa Persib finis di posisi keempat klasemen akhir. Prestasi itu menjadi awal dari perjalanan Djanur menuju puncak kejayaan bersama Maung Bandung.
Legenda Sepanjang Masa
Tak berlebihan rasanya jika Djadjang Nurdjaman disebut sebagai salah satu figur paling sukses dalam sejarah Persib. Ia adalah bagian dari kejayaan klub, baik sebagai pemain maupun pelatih. Deretan gelar yang ia persembahkan menjadi bukti dedikasi dan kecintaannya terhadap Maung Bandung.
Hingga kini, nama Djanur terus melekat di hati para bobotoh sebagai simbol kejayaan Persib. Ia adalah inspirasi dan legenda yang menunjukkan bahwa kerja keras dan cinta pada klub dapat menghasilkan prestasi luar biasa.***
____
Sumber: persib.co.id
Editor: FA