BANDUNGMU.COM – Daerah Gempol Wetan, Kota Bandung, memang terkenal dengan berbagai macam kulinernya yang memiliki nama akhiran Gempol.
Contohnya yakni Lumpia Basah Gempol, Kupat Tahu Gempol, dan Roti Gempol. Berbicara soal Roti Gempol, kudapan yang satu ini bisa dikatakan sebagai roti klasik karena keberadaannya sudah ada sejak 1958.
Sudah lebih dari 50 tahun Roti Gempol diminati oleh masyarakat. Roti bakar gandum yang diberi ragam olesan menjadi ciri khas tesendiri dari Roti Gempol ini.
Selain itu, rotinya pun diproduksi sendiri bukan dari supplier. Ada pun perbedaan roti gandum yang diproduksi oleh Roti Gempol ini memiliki tektsur yang lebih kasar serta dibuat tanpa bahan pengawet.
Saat berbincang dengan Ina, salah satu karyawan Roti Gempol, ia mengatakan Roti Gempol ini bisa bertahan karena pelanggannya yang setia dan kualitas rasa yang membuat orang-orang menyukainya.
“Karena kualitasnya dan orang-orang pada suka,” ujar Ina, seperti dikutip dari Ayobandung.com, Kamis (30/07/2021).
Adapun varian rasa dari Roti Gempol ini dibedakan menjadi empat yakni asin, manis, spesial, dan komplit. Untuk ukuran, Roti Gempol memiliki dua versi yakni untuk perseorangan dan untuk ririungan (bersama).
Selain roti, Roti Gempol menyediakan donat kentang, yamien, dan berbagai macam minuman segar.
Kisaran harga yang ditawarkan Roti Gempol adalah dari Rp17 ribu hingga Rp65 ribu. Untuk jam pemesanan, Roti Gempol ini buka dari pukul 7 pagi hingga 7 malam selama masa PPKM. Sedangkan di luar masa PPKM, Roti Gempol buka hingga pukul 9 malam.
Menurut Ina, baik roti gandum maupun roti putih biasa, keduanya menjadi incaran para pelanggan.
“Rata-rata semua suka, ada roti gandum, dan ada juga roti putih itu dua macam, yang pakai susu sama yang enggak pakai,” terang Ina.
Sama seperti nasib usaha kuliner lain, di masa PPKM darurat ini, Roti Gempol kehilangan banyak pelanggannya.
“Dibilang sepi enggak, cuma berkurangnya banyak, apalagi kita enggak boleh dine in jadi tambah berkurang lagi,” terang Ina.
Sebelum masa pandemi Roti Gempol memang selalu penuh dikunjungi pelanggan, namun saat ini kondisinya lengang sehingga pembeli tak usah antre.“Biasanya weekend pembeli membludak, kayak pas sebelum PPKM ya,” pungkas Ina.