BANDUNGMU.COM, Garut — Tablig Akbar Chapter 2 yang merupakan bagian dari Sallimna Ramadhan Jilid 14 berlangsung dengan penuh antusias di Masjid Al-Istiqomah, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dayeuhmanggung 1 Cilawu, Garut, Jawa Barat, pada Rabu (12/03/2025).
Kegiatan ini menghadirkan Zahra Petani, seorang influencer, sebagai pembicara utama dengan tema “Jauhi Hoaks, Dekati Kebenaran, Perkuat Iman.” Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk perwakilan organisasi otonom seperti Pemuda Muhammadiyah, PCA, dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM).
Ketua Pelaksana Sallimna Ramadhan Jilid 14, Teguh Sya’ban, membuka acara dengan menyampaikan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya hoaks yang semakin marak di era digital. “Kita hidup di era informasi yang serba cepat, tetapi tidak semua informasi yang beredar itu benar. Oleh karena itu, kita harus lebih cermat dalam memilah mana yang fakta dan mana yang hoaks,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PCM Cilawu, Darmawan, dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi digital bagi umat Islam. “Sebagai muslim, kita tidak hanya dituntut untuk beriman, tetapi berilmu. Jangan sampai mudah terprovokasi oleh berita yang tidak jelas sumbernya,” katanya.
Dalam sesi utama, Zahra Petani menjelaskan bahwa hoax tidak hanya berdampak pada individu, tetapi dapat merusak persatuan dalam masyarakat. “Hoaks sangat berbahaya karena bisa menimbulkan perpecahan. Sering kali kita langsung percaya tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu,” tuturnya.
Ia juga mengajak peserta untuk selalu melakukan tabayyun atau klarifikasi sebelum menyebarkan informasi. “Sebagaimana diajarkan dalam Islam, jika datang kepadamu suatu berita, selidikilah terlebih dahulu agar tidak menyesatkan orang lain,” tambahnya.
Sesi tanya jawab yang dipandu oleh Hudan Rizqi semakin memperkaya diskusi. Salah satu peserta menanyakan bagaimana cara mengedukasi orang-orang terdekat yang mudah percaya pada berita palsu. Menanggapi hal ini, Zahra menyarankan agar edukasi dilakukan dengan pendekatan yang baik. “Jangan langsung menyalahkan, tetapi ajak berdiskusi. Tunjukkan sumber berita yang valid dan ajarkan cara mengecek kebenaran informasi,” jelasnya.
Selain itu, Zahra juga membagikan tips praktis untuk menghindari hoaks, seperti selalu mengecek sumber berita, membandingkan dengan media terpercaya, dan tidak langsung membagikan informasi tanpa verifikasi. “Jangan sampai kita menjadi bagian dari penyebar hoaks. Jadilah pengguna media yang cerdas dan bertanggung jawab,” pesannya.
Acara ini ditutup dengan doa bersama, dan para peserta merasa mendapatkan wawasan baru mengenai pentingnya menyaring informasi sebelum menyebarkannya. Tablig Akbar Chapter 2 diharapkan dapat menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih kritis terhadap berita yang beredar serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keimanan dalam kehidupan sehari-hari. ***(Mustaqiem)