UMBandung
News

Tidak Sekadar Mencari Kemenangan, Elite Kontestan Pemilu 2024 Harus Menjadi Negarawan

×

Tidak Sekadar Mencari Kemenangan, Elite Kontestan Pemilu 2024 Harus Menjadi Negarawan

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM, Jakarta — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan bahwa kontestasi di Pemilu 2024 tidak untuk menang-menangan. Namun, yang menang adalah semua, yang menang adalah Indonesia.

Guru Besar Sosiologi ini mendorong supaya elite yang berkompetisi di Pemilu 2024 mendatang adalah negarawan. Meski belum sempurna, paling tidak mereka memiliki arah dan memiliki keterpanggilan untuk menjadi negarawan.

“Kita harus terus menyuarakan itu bahwa elite bangsa ini mereka harus menjadi negarawan-negarawan. Tidak sempurna, tetapi mereka harus ada panggilan ke situ,” kata Haedar di Jakarta seperti dikutip dari muhammadiyah.or.id pada Selasa (02/01/2023).

Baca Juga:  Wamenkes: Vaksinasi Tenaga Kesehatan di Kota Surabaya Capai 83 Persen

Sebagai negarawan, maka yang ada dibenak kontestan di Pemilu 2024 adalah tidak sekadar sebagai pertandingan untuk mencari kemenangan semata. Tidak boleh untuk meraih kemenangan Pemilu 2024, segala cara ditempuh.

Sejak digelar pada 1995, Pemilu di Indonesia yang akan dilangsungkan pada 14 Februari 2024 menjadi lebih baik–bukan malah mundur. Pemilu 2024 diharapkan tidak hanya Luber dan Jurdil.

“Namun, juga bermartabat, terbuka, dan menjaga marwah keindonesiaan, menjaga nilai keindonesiaan. Oleh karena itu, kita jangan mengulang (pembelahan politik),” imbuhnya.

Baca Juga:  Dono Darsono: Jurnalis Adalah Profesi Menggiurkan

Meski Pemilu 2024 diprediksikan tidak menimbulkan pembelahan politik sebagaimana dua pemilu sebelumnya. Namun, menurut Haedar potensi pembelahan dan benturan tajam secara kualitatif tetap harus diperhatikan.

“Karena masing-masing ingin menghabisi, ingin menegasikan yang lain. Atau saling takut kalau ini menang lalu ada langkah-langkah yang mencederai demokrasi, akan menimbulkan respon secara kualitatif yang sama kerasnya,” kata Haedar.

Haedar khawatir, Pemilu lebih dari pertarungan ideologi, tetapi pertarungan kekerasan yang menimbulkan aksi dan reaksi. Padahal semua pihak, di setiap sendi bangsa ini tidak menginginkan itu.

Baca Juga:  Iktikaf Kader Mubalig Muda Muhammadiyah Upaya Wujudkan Mubalig Berkemajuan

“Oleh karena itu, ajakan kami yang paling dalam, ayo semua elite yang terlibat di dalam kontestasi, semua kekuatan politik yang terlibat di dalam kontestasi, dan semua kekuatan pendukung para kontestan, baik di Pilpres maupun di Pileg, secara genuin merawat dan menjaga agar Pemilu ini lebih baik dan bermartabat, dan semakin terminimalisasi kecurangan,” tandas Haedar.***

Seedbacklink