PMB Uhamka
News

Bandung Akan Jadi “Kota Angklung”, Begini Penjelasan Lengkapnya

×

Bandung Akan Jadi “Kota Angklung”, Begini Penjelasan Lengkapnya

Sebarkan artikel ini
Bandung dalam waktu dekat akan mendeklarasikan diri sebagai "Kota Angklung".*** (Foto: media.istockphoto)

BANDUNGMU.COM — Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Dewi Kaniasari, mengatakan Kota Bandung bakal mendeklarasikan diri sebagai “Kota Angklung” pada 21 Mei 2022 mendatang.

Rencananya acara ini akan digelar secara hibrid di Plaza Balai Kota pada 21 Mei 2022 dan melibatkan seniman serta pegiat angklung di Kota Bandung.

“Tanggal 21 Mei Kota Bandung bakal deklarasikan diri jadi kota angklung. Tentu hal ini didasari berbagai kajian bahwa memang sudah sepantasnya Kota Bandung menjadi kota angklung,” ujar Dewi Kaniasari yang akrab disapa Kenny.

Baca Juga:  Ortom dan Aktivis Muhammadiyah Berlatih Project Cycle Management

Ia mengungkapkan beberapa indikator yang menjadikan Kota Bandung layak menjadi kota angklung. Antara lain ekosistem angklung di Kota Bandung sudah tersedia, meliputi seniman, komunitas, unsur pendidikan, literatur, serta aktivitas dan industri pariwisatanya.

Sebagai informasi, selain seniman dan komunitas yang menjamur, di Kota Bandung terdapat perguruan tinggi dengan program studi angklung dan musik bambu, yakni di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Juga menjadi ekstrakurikuler di beberapa sekolah menengah.

Begitu pula aktivasi kegiatan dan industri pariwisatanya, misalnya di Saung Angklung Udjo. “Selain itu sejarah angklung di Kota Bandung juga di tahun 1930-an, Pak Daeng Soetigna mempelopori kehadiran angklung,” katanya.

Baca Juga:  Keren Banget! Lagu-lagu Ngehits ini Ternyata Terinspirasi dari Kota Bandung

Karena diselenggarakan dalam situasi pandemi Covid-19, deklarasi Bandung Kota Angklung diselenggarakan secara hibrid. Beberapa pihak akan hadir secara langsung ataupun daring.

“Inginnya sih seperti Asia Africa Festival ya, tapi kan ini masih dalam suasana pandemi. Tapi kita coba gelar secara kolosal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Jadi ramainya dapat, tapi prokes tetap terjaga,” ujar Kenny.

Acara ini juga melibatkan sekitar 300 orang, melibatkan seniman angklung, komunitas, pegiat, termasuk pelajar di Kota Bandung.

Baca Juga:  Ngompos Pepeling KNPI Kota Bandung Sukses Digelar di Sukaasih, Lurah Berikan Apresiasi

“Persiapannya tidak mendadak. Kita sudah siapkan kajian kenapa di tanggal 21 (deklarasi), kenapa harus di Kota Bandung,” ucapnya.

Kenny berharap, kegiatan ini tidak menjadi ajang simbolis semata. Ke depannya, ia berharap aktivitas angklung di Kota Bandung dapat berjalan secara berkelanjutan.

“Pasca deklarasi, mesti lebih jelas ke depannya mau dibawa ke mana Bandung sebagai kota angklung ini. Mesti disiapkan juga kegiatan yang sustainable,” tuturnya.***

PMB Uhamka