BANDUNGMU.COM, Bandung – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah (STIEM) Bandung telah resmi bergabung dengan Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) pada Senin 29 Maret 2021.
STIEM berubah menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Bandung. Hal itu ditandai dengan turunnya surat keputusan (SK) kepada 30 dosen dan tenaga kependidikan yang sebelumnya mengabdi STIEM.
Acara pemberian SK tersebut dilaksanakan di Aula UM Bandung lantai tiga dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Rektor UM Bandung Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. dalam sambutannya yang disampaikan secara daring mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas penyerahan SK kepada para dosen serta tendik tersebut.
”Pemberiaan SK kepada para dosen dan tendik ini diharapkan bisa memacu lagi semangat dalam mengajar dan berkarya di UM Bandung,” ucap Prof. Suyatno.
Selain itu, Prof. Suyatno juga mengatakan agar semua pihak di UM Bandung bersiap untuk melaksanakan pembelajaran offline setelah berakhirnya masa pandemi.
Sementara itu Anggota Badan Pembina Harian (BPH) UM Bandung sekaligus pengajar dan mantan Ketua STIEM Rifki Ali Mubarok mengatakan, salah satu tanda STIEM Bandung sudah bergabung dengan UM Bandung, yakni semua sivitas akademika STIEM Bandung sudah mendapat SK perpindahan.
”Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor UM Bandung yang sudah menerima kami untuk bergabung dan ikut membesarkan perguruan tinggi Muhammadiyah di Kota Bandung” ucap Rifki kepada redaksi Bandungmu.
Ia berharap semua dosen dan tendik yang sudah mendapatkan SK terus mempertahankan kinerjanya dan terus mengabdi kepada UM Bandung.
”Ke depannya bisa terus bersama-sama membesarkan dan mengembangkan UM Bandung yang nantinya bisa menjadi perguruan tinggi yang unggul, berkemajuan, dan tentu menjadi pilihan bagi masyarakat Bandung atupun Jawa Barat,” kata Rifki.
Pada waktu yang sama juga Dekan FEB UM Bandung Dr. Drs. Ia Kurnia, M.Pd. mengatakan bahwa bergabung STIEM kepada UM Bandung ini perlu dibuatkan SK yang berasal dari universitas.
”Oleh karena itu, SK-nya harus dibuat jadi SK universitas. Yakni yang asalnya dosen STIEM Bandung menjadi dosen FEB, yang asalnya tendik dari STIEM Bandung jadi tendik di FEB, sehingga harus diterbitkan SK,” ucap Kurnia.
Kurnia mengatakan, saat ini dan seterusnya visi dan misi yang dimiliki dosen serta tendik harus disesuaikan dengan kebijakan pihak UM Bandung.
”Saya juga berharap dengan sungguh-sungguh para dosen dan tendik yang sudah mendapatkan SK bisa meningkatan kualitas serta kuantitas demi memajukan UM Bandung,” pungkas Kurnia.***(FK)