UMBandung
Sosbud

Cipacing, Desa Penghasil Senapan Angin yang Sudah Ada Sejak 1960-an

×

Cipacing, Desa Penghasil Senapan Angin yang Sudah Ada Sejak 1960-an

Sebarkan artikel ini
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan

BANDUNGMU.COM – Desa Cipacing di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, dikenal sebagai sentra senapan angin.

Anda yang ingin mampir ke desa ini dapat melewati Jalan Raya Cinunuk, lalu berbelok ke kanan menuju Jalan Raya Cileunyi, via Bandung-Garut.

Bagi yang menggunakan kendaraan mobil, bisa langsung lewat Tol Cileunyi. Putar balik dahulu, kemudian belok kanan ke arah Jalan Raya Cileunyi.

Begitu memasuki kawasan Desa Cipacing, Anda akan menjumpai patung pria yang tengah membidik menggunakan senapan angin.

Patung tersebut merupakan ikon kebanggan Desa Cipacing, karena sebagian masyarakatnya adalah perajin senapan angin profesional.

Saat menyusuri Desa Cipacing, Anda akan menemukan banyak gun shop dan bengkel senapan angin dari berbagai brand berbeda.

Di desa tersebut terdapat 60 usaha kecil menengah (UKM) bengkel produksi. Tiap-tiap bengkel, mempekerjakan sebanyak dua hingga lima orang.

Hampir di sepanjang jalan perkampungan, rumah-rumah warga di sana disulap menjadi bengkel produksi. Di dalam bengkel, para perajin tampak serius dan teliti saat mengolah bahan hingga merakit senapan angin.

Baca Juga:  Stasiun Malabar

Untuk urusan kreasi dan model, para perajin senapan angin di Desa Cipacing tidak ketinggalan zaman. Biasanya, mereka mengikuti tren model senapan angin terkini dan menjadikannya sebagai referensi.

Pemilik Bengkel Senapan Angin Charli Sport 2, Suryaman (46), menuturkan, usaha senapan angin di Desa Cipacing sudah ada sejak era 1960-an.

Usaha ini dipelopori Eye Salya yang merupakan kakek Suryaman. Kala itu, Eye Salya mendirikan bengkel senapan angin yang dinamai Charli Sport.

Eye Salya sudah melakoni profesi tersebut 50 tahun. Meskipun telah wafat, usaha senapan angin milik Eye Salya tetap dilanjutlan Suryaman dan sanak famili lainnya hingga sekarang.

“Saya mulai menekuni perakitan senapan angin ejak 1999. Selain kakek, saya juga belajar dari ayah saya, Haji Maman Karlo,” ujar Suryaman, saat ditemui di Koperasi Cipacing Mandiri, seperti dikutip Tribun Jabar, Senin (08/06/2020).

Bengkel Carli Sport 2 memproduksi berbagai macam model dan tipe senapan angin. Di antaranya tipe PCP (pre-charged pneumatic), tipe pegas, dan tipe pompa. Ketiga tipe itu dijual mulai dari Rp 1 jutaan hingga Rp 9 jutaan.

Baca Juga:  Profesi Turun-temurun, Warga Cikalang Kaler Membuat Panci

Suryaman menambahkan, dari semua tipe tersebut, senapan angin PCP yang menjadi primadona dunia.

“Berbeda dengan senapan pegas dan tipe senapan angin lainnya, senapan angin PCP memungkinkan kita untuk menembakkan peluru berturut-turut. Tidak perlu repot mengisi peluru, mengokang atau memompa setiap tembakan,” tutur Suryaman.

Setiap bulan, Bengkel Carli Sport 2 mampu memproduksi 10 senapan angin. “Selain Bandung Raya, produk senapan angin kami juga dijual hingga seluruh pelosok negeri. Rata-rata yang paling banyak memesan dari orang Sumatera dan Kalimantan,” jelas Suryaman.

Meskipun omzetnya berkurang akibat pandemi corona, Suryaman masih semangat mempertahankan usaha senapan anginnya. Seiring perkembangan zaman, kini calon pembeli bisa memesan dan membeli senapan angin di situs belanja online maupun media sosial.

Baca Juga:  Mengenal Surili, Monyet Unik dan Langka dari Jawa Barat

“Calon pembeli hanya mengontak kami via WA (WhatsApp) atau memesan langsung di Bukalapak. Sehingga pemesanannya lebih praktis, dan tidak merepotkan bagi mereka yang dari luar daerah Bandung,” kata Suryaman.

Untuk menaungi profesi perajin senapan angin di Desa Cipacing secara legal, dibentuklah Koperasi Cipacing Mandiri. Koperasi tersebut diketuai Suryaman. Ia berperan serta membina para perajin senapan angin di setiap bengkel produksi Desa Cipacing.

“Di Koperasi Cipacing Mandiri kami tidak hanya menaungi dan membina mereka, tetapi juga membantu pemasaran produk senapan angin mereka dan mempermudah izin produksi dari kepolisian,” ungkap Suryaman.

Kata Suryaman, rata-rata para perajin senapan angin di Koperasi Cipacing Mandiri berasal dari penduduk setempat. Total ada 60 kepala keluarga yang memiliki bengkel produksi senapan angin. (Fasko Dehotman/TribunJabar.id).

Seedbacklink