UMBandung
News

Keren! Mahasiswa PIAUD UM Bandung Lolos Menjadi Tutor Inspiratif GMD 2022

×

Keren! Mahasiswa PIAUD UM Bandung Lolos Menjadi Tutor Inspiratif GMD 2022

Sebarkan artikel ini
Tampak samping gedung UM Bandung (PMB dan Promosi).

BANDUNGMU.COM — Mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UM Bandung Nur Supriati lolos menjadi Tutor Inspiratif Gerakan Mengajar Desa (GMD) Indonesia 2022.

Pengumuman tersebut beredar Minggu (22/5/2022).

Gerakan Mengajar Desa merupakan bagian dari Yayasan Generasi Sahabat Pendidikan yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan di Indonesia.

Menurut Nur, sapaan akrab Nur Supriati, sejak awal dirinya senang dengan program Gerakan Mengajar Desa.

”Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian di desa yang kurang memadai, terutama di sektor pendidikan,” jelas Nur.

Baca Juga:  Inilah Bekal Mahasiswa Menurut Bu Cinta Untuk Hadapi Tantangan Masa Depan

Proses rekrutmen menjadi Tutor Inspiratif di GMD, sambung Nur memakan waktu tiga minggu.

”Tugasnya sekitar 6 bulan. 3 bulan untuk masa training of trainer, dan tugas yang sebenarnya sebagai tutor atau ngabdi di desa hanya 7 hari. Sisanya tugas tambahan,” lanjutnya.

Tak ada kesulitan

Nur mengaku tak ada kesulitan saat mengikuti seleksi menjadi Tutor Inspiratif. Dan ia sangat ingin berkontribusi terhadap program tersebut.

”Motivasi secara umum ingin kontribusi lebih jauh mengenai pendidikan, terutama di desa yang akses pendidikan tidak memadai,” tanggap Nur.

Baca Juga:  Selamat! Rini Marlina Terpilih Jadi Ketua PWNA Jawa Barat Periode 2022-2026

Nur menjelaskan nanti para tutor yang lolos akan melaksanakan programnya sesuai dengan domisili masing-masing.

”Untuk rencana awal itu sesuai domisili, kebetulan aku di Purwakarta, tapi bisa berubah kok, dan untuk rencana sekarang mau ganti ke Kota Bandung,” katanya.

Ia berharap ke depan ada generasi penerus baik sebagai pengurus Gerakan Mengajar Desa maupun Tutor Inspiratif yang lebih baik lagi.

”Saya sendiri ingin mendaftar sebagai pengurus di gerakan mengajar desa sendiri dan ikut berkontribusi dalam gerakan desa mengajar,” ungkap Nur.

Baca Juga:  Membangun Ekosistem Digital Ramah Anak

Sebagai informasi, yang mengikuti program ini berjumlah 9.000 orang dari seluruh Indonesia. ***(Firman Katon)

Seedbacklink