BANDUNGMU.COM — Bandros adalah makanan khas Sunda yang merupakan kue tradisional dengan bahan dasar tepung beras, kelapa parut, daun suji, dan santan. Kue ini biasanya disajikan dengan taburan gula pasir, keju, atau cokelat.
Bentuknya mirip dengan kue pukis karena menggunakan cetakan setengah lingkaran yang berjejer banyak dan dimasak menggunakan tungku arang. Bandros sering dinikmati bersama teh manis atau kopi karena akan lebih enak.
Sejarah singkat
Mengutip koropak.co.id, menyusuri jejak sejarahnya, kue bandros sudah ada sejak era pemerintahan Hindia Belanda pada awal 1900-an. Pada masa itu, tepung diperkenalkan di daerah Priangan dan kota Bandung.
Tepung terigu pada zaman dahulu hanya dapat diakses oleh kalangan bangsawan. Untuk itulah masyarakat dari kalangan bawah mencari alternatif agar bisa menikmati olahan tepung dengan biaya yang lebih terjangkau.
Kemudian, lahirlah berbagai olahan makanan menggunakan tepung beras, yang akhirnya menjadi salah satu makanan pokok masyarakat Sunda pada masa itu. Dari sinilah kue bandros yang berbahan dasar tepung beras mulai dikenal.
Mengutip Wikipedia, di Jawa Barat sendiri, khususnya di Bandung, terdapat beberapa jenis bandros yang menjadi favorit masyarakat. Ada bandros asin dan bandros manis, yang berbeda dalam hal penggunaan gula atau saus cabai. Di satu sisi, bandros asin bisa disantap tanpa tambahan gula, sementara di sisi lain, bandros manis dilengkapi dengan taburan gula pasir.
Di Bandung, bandros dapat ditemukan di berbagai tempat, seperti penjual makanan yang berkeliling kompleks perumahan atau di sekitar pusat keramaian dan perbelanjaan. Meskipun popularitasnya sempat menurun beberapa tahun terakhir, bandros tetap memiliki cita rasa yang khas.
Kini, bandros mengalami inovasi dengan berbagai topping kekinian seperti bandros gaul dan bandros hebab. Di Cisangkuy, Kota Bandung, bandros gaul menawarkan variasi rasa seperti keju, cokelat, dan susu, sedangkan bandros hebab di Sadang Sarang menyajikan varian rasa kacang, pisang-cokelat, daging, kornet, tuna-keju, green tea, oreo, dan oncom khas Jawa Barat. Di Cirebon, bandros dikenal dengan nama Kue Gonjing.
Cara membuat bandros
Untuk membuat bandros, bahan-bahan yang diperlukan meliputi tepung beras, santan, daun pandan, garam, kelapa parut kasar, telur, air, dan gula pasir. Proses pembuatan dimulai dengan merebus sebagian tepung beras, santan, daun pandan, dan garam hingga mengental sambil diaduk.
Setelah itu, adonan ini dicampurkan dengan sisa tepung beras dan kelapa parut. Telur yang telah dikocok ditambahkan secara bertahap bersama air, kemudian diaduk hingga merata. Adonan yang telah siap dimasukkan ke dalam cetakan bandros yang telah dipanaskan. Cetakan ini mirip dengan cetakan kue pukis.
Setelah adonan dimasukkan, variasi seperti cokelat atau keju dapat ditambahkan sesuai selera. Adonan kemudian ditutup dan dibiarkan hingga matang sebelum dikeluarkan dan disajikan dengan taburan gula pasir.
Jadi nama kendaraan
Pada tahun 2014, Kota Bandung meluncurkan bus wisata bertingkat yang dinamakan “Bandros”. Nama ini diambil dari kue khas Jawa Barat sebagai upaya menarik perhatian masyarakat dan wisatawan.
Penggunaan nama “Bandros” tidak hanya mengaitkan transportasi publik dengan makanan khas lokal, tetapi juga mencerminkan kreativitas dan identitas budaya Jawa Barat. Nama ini diharapkan dapat membangkitkan keterkaitan emosional antara transportasi dan kekayaan budaya lokal.***