BANDUNGMU.COM — Masyarkat pelosok perdesaan di Jawa Barat biasanya terdapat acara siaran wayang golek di radio yang biasa dilaksanakan pada malam Minggu dan malam Senin.
Kegiatan tersebut muncul kembali di kawasan Bandung Raya pasca Covid-19 dengan penontonnya yang termasuk golongan kalangan muda.
Biasanya siaran oleh Radio seperti RRI Bandung dan Radio Swasta lainnya menayangkan hiburan wayang golek selewat pukul 21.00 dan 00.00 WIB dengan suara khas dari dalang wayang golek serta suara sayup-sayup di keheningan malam di pelosok perdesaan.
Salah seorang pemerhati dan penggemar pertunjukan wayang golek asal Bandung Agus Hurliana mengatakan, ada indikasi bahwa pertunjukan wayang golek kembali menggeliat di kawasan Bandung.
Bahkan di sekitaran Ujungberung menurutnya juga sudah ada yang kembali menggelar pertunjukan wayang golek yang didalangi dari Giri Harja 3 Ciparay, Kabupaten Bandung.
Pria yang disapa Kang Mogul itu juga mengatakan, cukup banyak di kalangan muda yang menggemari wayang golek walaupun tak sebanyak di tahun 1990-an.
Ada pula kebiasaan dari sebagian dalang wayang golek, yang sengaja mematok biaya lebih tinggi. Ini bukan tanpa tujuan, yang sebenarnya tidak dapat diartikan mengejar materi.
Diketahui para dalang senior pula memberikan kesempatan bagi para dalang muda dan belum terkenal, untuk memperoleh job manggung, dengan biaya tidak setinggi dalang senior.
Sementara itu, salah seorang tokoh petani sayuran di Kertasari, Kabupaten Bandung, Iman mengatakan, bahwa di antara masyarakat petani di daerahnya masih merupakan para penggemar wayang golek sampai saat ini.
Namun, dalam kesenian wayang golek tersebut sebenarnya berbeda pula terutama cerita yang disampaikan.
Ceritanya yang disampaikan pun bersifat dakwah agama Islam dan agama kepercayaan di antara segelintir orang Sunda.
Wayang golek sering muncul pada malam Minggu dan dan dini hari menurutnya menjadi malam libur khususnya pada malam Minggu.
Lain halnya untuk malam Senin atau dini hari, dimana sebagian orang menjadikan hal tersebut semcam tradisi lama dalam menikmati pertunjukan atau penguping siaran wayang golek di radio.***(deskjabar.com)