BANDUNGMU.COM – Dalam beberapa hari ke depan, para pencinta sepakbola akan menyambut sebuah turnamen sepak bola bergengsi antar-benua Eropa, yaitu Euro 2020.
Turnamen yang banyak ditunggu penggila bola di seluruh dunia ini diselenggarakan di sebelas kota besar Eropa pada 11 Juni sampai 11 Juli 2021, setelah sempat tertunda setahun karena wabah Covid-19 yang melanda dunia.
Nah sembari menyambut Euro, mari kita simak dulu sejarah singkat turnamen Euro atau Piala Eropa dari masa ke masa yang belum semua pencinta sepakbola, khususnya yang ada di Indonesia, tahu bagaimana asal-usulnya.
1960-1972
Ide turnamen sepak bola antarbangsa Eropa pertama kali dicetuskan oleh sekjen Federasi Sepak Bola Perancis, Henri Delaunay, pada 1927. Namun, baru dilaksanakan pada 1960, lima tahun setelah Henri Delaunay wafat.
Pada gelaran pertama Euro 1960 di Perancis, turnamen diikuti oleh Perancis sebagai tuan rumah, Yugoslavia, Cekoslowakia, dan Uni Soviet.
Dalam final yang diselenggarakan di Stadion Parc des Princes, Uni Soviet menang 2-1 atas Yugoslavia lewat gol Slava Metreveli dan Viktor Ponedelnik, setelah sebelumnya tertinggal dulu lewat gol Milan Galić.
Turnamen Euro kemudian dilanjut ke tahun 1964, kali ini Spanyol bertindak sebagai tuan rumah. Pada babak final turnamen tersebut, tim tuan rumah Spanyol berhasil menang 2-1 dari Uni Soviet.
Gol dari Chus Pereda dan Marcelino Martínez membuat Spanyol berhasil merengkuh trofi Euro di hadapan Jenderal Francisco Franco, diktator Spanyol pada saat itu.
Euro 1968 di Italia tetap diikuti empat tim, serta diselenggarakan di Italia. Turnamen ini dimenangkan oleh tuan rumah Italia atas Yugoslavia.
Final Euro 1968 diselenggarakan dua kali; pada pertandingan pertama Italia diimbangi Yugoslavia 1-1 dahulu, kemudian pada pertandingan ulangan Italia bisa menang 2-0 dari Yugoslavia, lewat gol Luigi Riva dan Pietro Anastasi.
Belgia kemudian menjadi tuan rumah Euro 1972, yang dimenangkan oleh Jerman Barat setelah mengalahkan Uni Soviet 3-0 di babak final di Stadion Heysel (sekarang Stadion Raja Baudouin), lewat dwigol Gerd Müller dan Herbert Wimmer.
Kebanyakan pemain Jerman Barat yang ikut menjuarai Euro 1972 juga turut berperan menjadikan timnya juara Piala Dunia 1974.
1976-1992
Euro 1976 di Yugoslavia menjadi turnamen Euro terakhir yang diikuti oleh empat tim. Cekoslowakia menjadi juara setelah mengalahkan juara bertahan, Jerman Barat, lewat adu penalti 5-3, setelah pada waktu normal permainan berakhir imbang 2-2.
Pada Euro ini juga, lahirlah sebuah teknik tendangan penalti yang sangat melegenda, yakni penalti Panenka, yang diciptakan oleh pemain Cekoslowakia, Antonin Panenka.
Euro 1980 di Italia menjadi ajang Euro pertama yang menghadirkan delapan tim peserta, setelah pada gelaran sebelumnya hanya diikuti empat tim saja.
Jerman Barat berhasil meraih gelar Euro keduanya di turnamen ini, setelah mengatasi perlawanan tim Belgia dengan skor 2-1.
Pada ajang Euro selanjutnya di tahun 1984, Perancis berhasil menjadi juara setelah menang 2-1 dari Spanyol, lewat gol Michel Platini dan Bruno Bellone. Selain mencetak gol di final, Michel Platini juga menjadi top skor Euro 1984 dengan mengumpulkan 9 gol.
Pada Euro 1988 di Jerman Barat, timnas Belanda yang diisi pemain-pemain terbaik seperti Marco van Basten, Ruud Gullit, Ronald Koeman, dll., berhasil menjadi juara kompetisi ini setelah menang dari Uni Soviet dengan skor 2-0 lewat gol Ruud Gullit di menit ke-32, serta tendangan voli ikonik dari van Basten di menit ke-54.
Euro 1992 di Swedia menjadi turnamen Euro yang sarat kejutan karena timnas Denmark (menggantikan Yugoslavia yang didiskualifikasi dari turnamen karena alasan perang) secara tak terduga mengalahkan Jerman di final dengan skor 2-0. (Rio Prasetyo).
Bersambung
Diolah dari Goal.com dan Wikipedia.org