UMBandung
Islampedia

Inspirasi dan Keikhlasan KH Ahmad Dahlan Dalam Membesarkan Muhammadiyah

×

Inspirasi dan Keikhlasan KH Ahmad Dahlan Dalam Membesarkan Muhammadiyah

Sebarkan artikel ini
Foto: muhammadiyah.or.id.

BANDUNGMU.COM, Malang — Masuk abad kedua usia Muhammadiyah, dengan puluhan ribu amal usahanya (AUM) masih mampu bergerak sampai sekarang dan bermanfaat karena dilandasi oleh keikhlasan.

Rasa ikhlas ini menurut Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, telah diajarkan oleh pendiri Muhammadiyah yakni KH Ahmad Dahlan yang berpesan hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di sana.

Keikhlasan dari Kiai Dahlan itu nampak nyata, tatkala puluhan ribu AUM yang ada itu tidak ada atas nama dirinya. Namun, semuanya atas nama Muhammadiyah.

Baca Juga:  Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada Sabtu 2 April 2022

“Kalau tidak dibangung sistem oleh keikhlasan para founding father, tidak membuat bahwa seluruh aset Muhammadiyah hanya atas nama Muhammadiyah,” kata Sayuti di UMM seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah pada Senin (01/04/2024).

Teladan keikhlasan dari Kiai Dahlan ini menjadikan Muhammadiyah berkembang sampai sejauh ini. Tidak hanya di Indonesia, tetapi di berbagai negara melalui Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan juga AUM.

Bahkan Muhammadiyah mencatatkan sejarah baru melalui Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM). Pasalnya, UMAM menjadi perguruan tinggi asal Indonesia pertama yang berdiri di luar negeri.

Baca Juga:  Ribuan Jemaah Sholat Idul Adha Padati Halaman UM Bandung, Begini Komentar Netizen

Tidak hanya itu, Muhammadiyah menjadi organisasi pertama yang berhasil mendirikan sekolah di luar negeri selain pemerintah Republik Indonesia. Sekolah Muhammadiyah itu adalah Muhammadiyah Australia College (MAC).

Di MAC kurikulum yang digunakan tidak sama dengan di Indonesia. Namun, menggunakan kurikulum yang sesuai dengan pemerintah Australia.

Hal ini menjadi hal yang menarik. Pasalnya, sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri masih menggunakan kurikulum belajar asal Indonesia.

Tidak hanya itu, MAC sebagai wadah bagi masyarakat dari penjuru dunia. Sayuti menceritakan, siswanya tidak hanya berasal dari Australia saja, tetapi ada yang dari Mesir, Afghanistan, dan lain-lain, termasuk gurunya.***

Baca Juga:  Jangan Terlewat, Inilah 7 Amalan Pada 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah

___

Sumber: muhammadiyah.or.id

Editor: FA

Seedbacklink