UMBandung
News

Penguatan Moderasi Beragama Menciptakan Beragama yang Damai dan Toleran

×

Penguatan Moderasi Beragama Menciptakan Beragama yang Damai dan Toleran

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM, Garut – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Garut, Jawa Barat, bekerja sama dengan Forum Santri Jawa Barat dan Forum Moderasi Beragama Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penguatan Moderasi Beragama”.

IMM adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang selalu mencita-citakan perdamaian dan kedamaian antar umat beragama.

Muhammadiyah juga mencontohkan bahwa kader-kader Muhammadiyah harus bisa dan mengupayakan sikap toleransi antara umat beragama.

Berikut narasumber yang akan datang pada FGD moderasi beragama PC IMM Garut.

Dodo Hudaya (Wakil Ketua PDM Garut), Mayor Jaja (Dandim Garut), Saepuloh (Kepala Kemenag Garut), Hasan Sadikin (Kasat Binmas Polres Garut), Welman (Wakil Ketua FKUB), Barnas Adjidin (PJ Bupati Garut/yang mewakili), dan Hegar Al-Bukhari (Ketua PC IMM Garut).

Baca Juga:  Siap Bawa Perubahan, Deden Istiawan dan Laelatul Khikmah Dilantik sebagai Wakil Rektor ITESA Muhammadiyah Semarang

“Dengan diadakanya kegiatan ini mudah-mudahan bisa merangsang generasi muda, mahasiswa, dan pelajar untuk selalu memiliki semangat persatuan guna menciptakan sikap toleransi antar umat beragama,” ucap Ketua Pelaksana Kegiatan Deklarasi moderasi beragama PC IMM Garut Andri Andreans Hidayah.

Sementara itu, Ketua PC IMM Garut Hegar Al-Bukhari menyampaikan bahwa angkatan pemuda baik pelajar maupun mahasiswa mudah terhasut. Menurutnya, inti dari moderasi beragama itu adalah adanya toleransi.

Pada waktu yang sama, Hasan Sadikin menyampaikan ucapan terima kasih. Menurutnya, sesama masyarakat Indonesia harus saling menghargai.

Lalu Saepuloh menegaskan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Berbicara tentang moderasi itu sama halnya berbicara tentang kehidupan, kedamaian, dan keadaban.

Baca Juga:  Sulitnya Pelaku Seni Budaya di Masa Pandemi Covid-19

“Apa yang menjadi landasan terwujudnya moderasi beragama? Kata kuncinya ialah akhlak. Akhlak yang tentunya dimiliki oleh seluruh manusia, baik yang menganut Kristen, Islam, Hindu, ataupun Buddha,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa ada tiga sektor pendidikan yang berperan dalam pengolahan akhlak manusia.

Pendidikan informal atau dari keluarga. Ini merupakan sektor terkecil untuk mengolah akhlak manusia. Pendidikan dalam keluarga itu adalah pondasi untuk pembentukan karakter akhlak yang baik.

Pendidikan formal. Tingkat pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi. Pendidikan implemental, lingkungan, para tokoh masyarakat yang menjadi sandaran awal untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat luas mengenai apa itu moderasi beragama.

Saepuloh menyampaikan bahwa ada enam pandangan hidup manusia: teologis (ilmu agama), logis, etis (perilaku yang sesuai dengan kaidah-kaidah hidup yang berlaku), etika, estetika, dan teleologis.

Baca Juga:  Bermuhammadiyah Dengan Penuh Keikhlasan dan Kegembiraan

Pesan dari kemenag, ujian itu bukan berarti dalam keadaan kesusahan dan kemelaratan. Akan tetapi, dalam kebahagiaan juga terdapat yang namanya ujian.

Sambutan dari Dadang Apeng menyebutkan bahwa Islam adalah agama dengan nilai toleransi yang luar biasa sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat.

“Salah satu bentuk dari adanya kemoderatan yaitu keadilan. Adil itu bukan sama rata, tapi proporsional,” katanya.

Sambutan sekaligus pembuka kegiatan FGD dilakukan oleh Dodo Hidayat selaku perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Garut. Ia sangat mengapresiasi kegiata uang diselempangkan oleh IMM.***

Seedbacklink
Opini

Oleh: Sudarman Supriyadi, peminat literasi dan sosial-keagamaan BANDUNGMU.COM…